Nama Anggota Kelompok :
• Nihlah Adawiyah (24210976)
• Nihlah Adawiyah (24210976)
• Rayi Kinasih (25210688)
• Dewi Kencanawati (21210903)
• Ericha Dian N. (22210387)
• Lestari Setyawati (24210005)
• Ericha Dian N. (22210387)
• Lestari Setyawati (24210005)
• Syiam Noor W. (26210798)
• Dwikie Bayu Ramadhan (22210218)
KAJIAN TENTANG PROFIL UKM SUKSES
Rr. Gunari Budiretnowati
Abstrak
Penilaian tahun 2007 membuktikan bahwa meskipun sebagian besar UKM masih dalam lemah
kondisi, tetapi ada bagian lain yang memiliki kreativitas, inovatif kemampuan, dan
entreprenerial semangat yang bisa membuat kita bangga terhadap mereka. Tim ini dikelompokkan ke dalam
UKM sukses.
Sukses UKM kelompok adalah kelompok UKM yang mampu untuk memanfaatkan yang tersedia
sumber daya ekonomi yang rendah memiliki nilai termasuk limbah menjadi bernilai ekonomi tinggi
komoditas. Itu juga membuktikan bahwa kelompok UKM mampu melaksanakan usahanya
kegiatan yang memiliki nilai tambah yang signifikan sehingga menghasilkan nama dan reputatuon yang
adalah wajar untuk mengembangkan kehidupan mereka.
Dalam ketenaran dari pengembangan bisnis UKM sukses, peran suppporting
lembaga pemberdayaan UKM dianggap hended institusi terutama keuangan,
survei dan pemasaran.
Salah satu advine hasil penilaian ini dalam rangka doping dengan
enemployment dan pengentasan kemiskinan sedang melakukan replikasi sukses untuk UKM
lain orang atau di tempat lain berdasarkan praktek terbaik dari UKM sukses dapat
dimulai dengan standardisasi trices keberhasilan UKM melalui discusion, pengelompokan
jenis bisnis dan penilaian tingkat keberhasilan bisnis dan dampak lagi ke
lingkungan.
Dampak dari UKM sukses harus ditinjau secara komprehensif mulai
dari aspek produksi, sosial ekonomi dan polusi lingkungan.
Point-Point
Sampai dengan akhir tahun 2006 BPS menginformasikan bahwa
jumlah UKM yang ada di Indonesia sudah mencapai 48,258 juta, atau
99,99% unit usaha yang ada. Kelompok usaha ini mampu menyerap tenaga
kerja lebih kurang 96,3%
Data tersebut
mengindikasikan bahwa pada dasarnya UKM merupakan kelompok usaha
yang memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah kemiskinan dan
pengangguran. Salah satu unsur yang diharapkan dapat mendorong
pembangunan usaha baru dari kalangan masyarakat sendiri adalah UKM
sukses. Kelompok ini memang jumlahnya relatif sangat sedikit tetapi
kemampuannya baik dalam memanfaatkan sumberdaya lokal maupun dalam
menemukan potensi-potensi baru yang dapat dikembangkan menjadi usaha
produktif sangat dapat diandalkan.
UKM sukses adalah kelompok UKM yang mampu memanfaatkan
sumberdaya tersedia terutama yang bernilai ekonomi rendah termasuk
limbah menjadi barang-barang yang benilai ekonomi tinggi
Keberhasilan UKM sukses ternyata tidak hanya karena keahlian
yang dimiliki, tetapi juga dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: a) Jiwa
kewirausahaan dan kreatifitas individual yang melahirkan inovasi; b)
ketersedian bahan baku, iklim usaha, dukungan finansial, ketersediaan
informasi baik pengetahuan dan teknologi, ketersediaan pasar dan dukungan
infrastruktur.
Penularan usaha UKM sukses
yang merupakan penumbuhan usaha baru yang direkayasa, akan
mengandung resiko kegagalan yang cukup besar. Dalam proses
penumbuhan UKM sukses, kreatifitaslah yang melahirkan inovasi baru yang
kemudian menjadi kunci dari tumbuhnya unit usaha dari UKM sukses.dan
Rata-rata aset yang dimiliki Rp 21.580.000 dengan modal kerja
sebesar 9.912.000 atau rata-rata 45,93 persen dari aset. Omset per tahun
rata-rata mencapai Rp 151.159.000 Dari usaha ini UKM sukses rata-rata
memperoleh laba sebesar Rp 59,164 juta per tahun, atau Rp 4.930.330 per
bulan. Bahan baku yang digunakan sebagian
besar (87,5%) berasal dari limbah yang ada di daerahnya, hanya sebagian
kecil yang didatangkan dari luar daerah, dan sebagian bernilai negatif
bagi lingkungan (merupakan polutant). Dari proses pengolahannya menjadi barang-barang yang bernilai
ekonomi jauh lebih tinggi tersebut akan terbentuk nilai tambah yang
merupakan laba bagi pengusaha dan bernilai positif bagi lingkungannya
UKM SUKSES
Sukses Usaha
Pemasaran Produksi keuangan
SDM
Sukses Organisasi manajemen
Legal
Kemitraan
Sukses Usaha
Pemasaran Produksi keuangan
SDM
Sukses Organisasi manajemen
Legal
Kemitraan
metode sample survey dengan sampel
berciri tertentu yaitu: a) UKM sukses pada berbagai aspek usaha;
b)Memanfaatkan sumberdaya tersedia yang bernilai rendah terutama limbah;
c) memiliki keragaman potensi dan masalah. Sampling lokasi dilakukan
berdasarkan heterogenitas masalah yang akan ditemukan di lapang, dari
berbagai aspek kajian (multidisiplin ilmu). Data yang digunakan terdiri dari
data primer yang diperoleh dari responden sample
berciri tertentu yaitu: a) UKM sukses pada berbagai aspek usaha;
b)Memanfaatkan sumberdaya tersedia yang bernilai rendah terutama limbah;
c) memiliki keragaman potensi dan masalah. Sampling lokasi dilakukan
berdasarkan heterogenitas masalah yang akan ditemukan di lapang, dari
berbagai aspek kajian (multidisiplin ilmu). Data yang digunakan terdiri dari
data primer yang diperoleh dari responden sample
Untuk menentukan model profil usaha UKM sukses dianalisis
berdasarkan: a) Faktor dominan penciri kualitas kewirausahaan;
b).hubungan (korelasi) antar aspek pengusaha (pribadi dan jiwa
kewirausahaan) dengan sukses usaha
Gambaran Morphologis UKM Uraian Nilai
Kemampuan Melihat Peluang Usaha
(angka skoring 1 s/d 4)
- Pengetahuan Usaha
- Pengetahun potensi ekonomi
- Pengetahuan sumberdaya potensial
- Pengetahuan nilai barang
- Pengetahuan pasar
Aspek kemampuan melihat peluang usaha
1). Nilai rata-rata UKM contoh dalam penguasaan pengetahuan usaha
mencapai angka 2,25 atau tergolong cukup, menunjukan UKM
sukses sudah cukup mengetahui atau memahami sebelumnya tentang
seluk beluk usaha yang akan dilaksanakan,
2). Pengetahuan tentang potensi ekonomi daerahnya nilai rata-ratanya
mencapai angka 3,25. Dengan perkataan lain UKM contoh sudah
memahami betul potensi ekonomi daerahnya baik potensi fisik.
3). Pengetahuannya tentang sumberdaya potensial yang dimiliki UKM
contoh dengan rata-rata nilai mencapai 1,675
Dalam hal pemasaran sebagian besar (41,02 %) produk UKM
dipasarkan keluar negeri (ekspor) sisanya dipasarkan dalam wilayah
lokal (33,77) dan sebagian lainnya dipasarkan keluar daerah.
berdasarkan: a) Faktor dominan penciri kualitas kewirausahaan;
b).hubungan (korelasi) antar aspek pengusaha (pribadi dan jiwa
kewirausahaan) dengan sukses usaha
Gambaran Morphologis UKM Uraian Nilai
Kemampuan Melihat Peluang Usaha
(angka skoring 1 s/d 4)
- Pengetahuan Usaha
- Pengetahun potensi ekonomi
- Pengetahuan sumberdaya potensial
- Pengetahuan nilai barang
- Pengetahuan pasar
Aspek kemampuan melihat peluang usaha
1). Nilai rata-rata UKM contoh dalam penguasaan pengetahuan usaha
mencapai angka 2,25 atau tergolong cukup, menunjukan UKM
sukses sudah cukup mengetahui atau memahami sebelumnya tentang
seluk beluk usaha yang akan dilaksanakan,
2). Pengetahuan tentang potensi ekonomi daerahnya nilai rata-ratanya
mencapai angka 3,25. Dengan perkataan lain UKM contoh sudah
memahami betul potensi ekonomi daerahnya baik potensi fisik.
3). Pengetahuannya tentang sumberdaya potensial yang dimiliki UKM
contoh dengan rata-rata nilai mencapai 1,675
Dalam hal pemasaran sebagian besar (41,02 %) produk UKM
dipasarkan keluar negeri (ekspor) sisanya dipasarkan dalam wilayah
lokal (33,77) dan sebagian lainnya dipasarkan keluar daerah.
beberapa masalah penting yang belum terselesaikan
antara lain karena tidak adanya kepastian harga dan pasar. Hal ini terkait
dengan sistem pemasaran dimana pedagang bertindak sebagai price
maker (penentu harga) sedangkan UKM hanya berperan sebagai price
tacker (penerima harga), juga terkait dengan belum tersedianya
kelembagaan pasar yang kondusif bagi UKM serta kurangnya promosi
produk UKM.
2. Langkah pertama yang diperlukan untuk menyusun best practice UKM
sukses adalah membakukan kiat kiat keberhasilan UKM melalui diskusi.
Berikutnya mengelompokan jenis usaha serta pengkajian tingkat
keberhasilan usaha dan dampak keberhasilan tersebut terhadap
lingkungannya. Dampak UKM suses dilihat secara komprehensif mulai
dari aspek produksi, sosial ekonomi dan pencemaran lingkungan.
Langkah akhir mencari solusi mengatasi permasalahan yang dihadapi.
antara lain karena tidak adanya kepastian harga dan pasar. Hal ini terkait
dengan sistem pemasaran dimana pedagang bertindak sebagai price
maker (penentu harga) sedangkan UKM hanya berperan sebagai price
tacker (penerima harga), juga terkait dengan belum tersedianya
kelembagaan pasar yang kondusif bagi UKM serta kurangnya promosi
produk UKM.
2. Langkah pertama yang diperlukan untuk menyusun best practice UKM
sukses adalah membakukan kiat kiat keberhasilan UKM melalui diskusi.
Berikutnya mengelompokan jenis usaha serta pengkajian tingkat
keberhasilan usaha dan dampak keberhasilan tersebut terhadap
lingkungannya. Dampak UKM suses dilihat secara komprehensif mulai
dari aspek produksi, sosial ekonomi dan pencemaran lingkungan.
Langkah akhir mencari solusi mengatasi permasalahan yang dihadapi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan, antara lain :
1). Pemberdayaan UKM masih bergelut pada masalah-masalah klasik
seperti kesulitan akses terhadap permodalan, pasar, teknologi dan
informasi. Masalah rendahnya kualitas SDM UKM dan Pengetahuan UKM tentang nilai ekonomi barang yang akan diproduksi
rendah. Kurangnya pengetahuan UKM menyebabkan UKM tidak
mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan nilai tambah yang
dihasilkan. Sebagian besar nilai tambah terserap dalam sistem pasar.
Langkah pertama yang diperlukan untuk menyusun best practice UKM
sukses adalah membakukan kiat kiat keberhasilan UKM melalui diskusi.
Berikutnya mengelompokan jenis usaha serta pengkajian tingkat
keberhasilan usaha dan dampak keberhasilan tersebut terhadap
lingkungannya.
Saran
pengembangan UKM sukses sangat diperlukan peran
lembaga pendukung (lembaga keuangan, penelitian dan pemasaran).
Selain itu dalam rangka mendapatkan kepastian harga dan pasar bagi
UKM sukses, perlu dikembangkan lembaga pemasaran.
Oleh karena penguatan permodalan UKM tidak selalu dapat dilakukan
dengan penumbuhan lembaga keuangan bank, disarankan
mengembangan lembaga perkreditan alternatif seperti koperasi, BMT
atau bentuk-bentuk lembaga keuangan lainnya yang ideal untuk UKM.
1). Pemberdayaan UKM masih bergelut pada masalah-masalah klasik
seperti kesulitan akses terhadap permodalan, pasar, teknologi dan
informasi. Masalah rendahnya kualitas SDM UKM dan Pengetahuan UKM tentang nilai ekonomi barang yang akan diproduksi
rendah. Kurangnya pengetahuan UKM menyebabkan UKM tidak
mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan nilai tambah yang
dihasilkan. Sebagian besar nilai tambah terserap dalam sistem pasar.
Langkah pertama yang diperlukan untuk menyusun best practice UKM
sukses adalah membakukan kiat kiat keberhasilan UKM melalui diskusi.
Berikutnya mengelompokan jenis usaha serta pengkajian tingkat
keberhasilan usaha dan dampak keberhasilan tersebut terhadap
lingkungannya.
Saran
pengembangan UKM sukses sangat diperlukan peran
lembaga pendukung (lembaga keuangan, penelitian dan pemasaran).
Selain itu dalam rangka mendapatkan kepastian harga dan pasar bagi
UKM sukses, perlu dikembangkan lembaga pemasaran.
Oleh karena penguatan permodalan UKM tidak selalu dapat dilakukan
dengan penumbuhan lembaga keuangan bank, disarankan
mengembangan lembaga perkreditan alternatif seperti koperasi, BMT
atau bentuk-bentuk lembaga keuangan lainnya yang ideal untuk UKM.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, (2007). Laporan Hasil Kajian Tentang Profil UKM Sukses. Kerjasama
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK dengan PT. Teknovasi
Sejahtera Mandiri. Jakarta1
Anonymous, (2007). Laporan Hasil Kajian Tentang Profil UKM Sukses. Kerjasama
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK dengan PT. Teknovasi
Sejahtera Mandiri. Jakarta1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar