BAB
I
1. Latar
Belakang
Setiap perusahaan memerlukan dana untuk membiayai
kegiatan usaha dan
memperluas
kegiatan usahanya. Dana yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan usahanya
dapat diperoleh dari pihak internal dan pihak eksternal. Dana dari pihak
internal yaitu berasal dari pihak perusahaan itu sendiri sedangkan dari pihak eksternal
berasal dari investor. Dalam menentukan sebuah keputusan investasi terhadap
sebuah perusahaan, penting bagi investor untuk mengetahui kondisi kinerja
keuangan perusahaan tersebut.
Kinerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang
dihasilkan atau hasil kerja yang dicapai dari suatu usaha oleh suatu organisasi
dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan. Kinerja
perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi
empiric suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati.
Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya
telah lama dikenal di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika dengan
adanya pemisahan antara pemilik modal dengan pemilik perusahaan. Di Indonesia
konsep GCG ini mulai banyak diperbincangkan pada pertengahan tahun 1997, yaitu
saat krisis ekonomi melanda negara ini. Dampak dari krisis tersebut menunjukkan
bahwa banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan. Berdasarkan kondisi
tersebut, pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga keuangan internasional
memperkenalkan konsep GCG yang diharapkan dapat melindungi pemegang saham (stockholders)
dan kreditur agar dapat memperoleh kembali investasinya.
Dalam upaya mengatasi system pengelolaan perusahaan, maka
para pelaku ekonomi dan bisnis di Indonesia menyepakati penerapan GCG sebagai
suatu system pengelolaan perusahaan yang tepat dan untuk melepaskan diri dari
krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Penerapan prinsip GCG dalam dunia usaha
di Indonesia merupakan.
tuntutan
agar perusahaan-perusahaan yang ada jangan sampai terlindas oleh persaingan global
yang semakin keras. Prinsip-prinsip GCG pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan
kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Berdasarkan prinsip-prinsip dasar
dari GCG tersebut, maka para pelaku bisnis di Indonesia menyepakati penerapan GCG
suatu system pengelolaan perusahaan yang baik.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Apakah terdapat pengaruh penerapan Good Corporate Governance (GCG)
terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan menggunakan BOPO, CAR,
LDR, ROA dan ROE ?
3. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perbankan yang diukur dengan menggunakan BOPO, CAR, LDR, ROA dan ROE.
BAB II
METODE
PENELITIAN
1. Objek
Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Jumlah bank yang terdaftar
di BEI dari tahun 2007-2011 sebanyak 31 bank,sesuai dengan criteria yang telah
ditetapkan ada 16 bank yang masuk menjadi sampel penelitian. Berikut adalah
criteria perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian:
1.Perusahaan
Perbankan yang terdaftar di BEI dengan kategori perusahaan perbankan pada tahun
2007-2011 dan tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut.
2.Perusahaan
telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan auditan untuk tahun buku
2007-2011.
3.Periode laporan keuangan berakhir tanggal 31
Desember.
4.Perusahaan
tersebut telah menerapkan Corporate Governance dan masuk dalam pemeringkatan
GCG yang dilakukan oleh IICG berupa skor pemeringkatan CGPI.
2. Jenis dan
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder berupanilai pemeringkatan komposit corporate governance
perception index (CGPI) 2007-2011 yang dikeluarkan oleh lembaga riset
independen IICG dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang diperoleh dari
situs www.idx.co.id
3. Variabel
Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah
variabel bebas dan variabel terikat. Penjelasan mengenai variabel-variabel
tersebut beserta cara
pengukurannya
adalah sebagai berikut:
1.Variabel
terikat (dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang perubahannya
dipengaruhi oleh variabel
bebas dan
dalam persamaan regresi dilambangkan dengan huruf Y. Variabel tersebut yang
terdapat dalam penelitian ini adalah BOPO, CAR, LDR, ROA, ROE. Berikut penjelasan
definisi operasional dan pengukuran variabel
4. Operasional Variabel Penelitian
No
|
Variabel
|
Indikator
|
Skala
|
1
|
Good Corporate
Governance (X)
|
Pengukuran
penerapan good
corporate governance
dilakukan dengan menggunakan skor GCG yang dipublikasikan oleh IICG. Nilai
komposit dari perusahaan yang diukur dan dikelompokkan dalam lima tingkat,
yaitu:
a. Nilai
komposit < 1,5 menunjukkan kondisi sangat baik.
b. Nilai
komposit 1,5-2,5 menunjukkan
kondisi
baik.
c. Nilai
komposit 2,3-3,5 menunjukkan
kondisi
cukup baik.
d. Nilai
komposit 3,5-4,5 menunjukkan
kondisi
kurang baik.
e. Nilai
komposit 4,5-5 menunjukkan kondisi tidak baik
|
Nominal
|
2
|
Beban
Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) (Y1)
|
Biaya operasional
BOPO = x 100%
Pendapatan operasional
|
Rasio
|
3
|
Capital
Adequacy Ratio (CAR) (Y2)
|
Modal bank
CAR = x 100%
Total ATMR
|
Rasio
|
4
|
Loan to
Deposit Ratio (LDR) (Y3)
|
Total kredit
LDR = x
100%
Total dana pihak ketiga
|
Rasio
|
5
|
Return On
Asset (ROA) (Y4)
|
Laba sebelum pajak
ROA = x 100%
Total asset
|
Rasio
|
6
|
Return on
Equity (ROE) (Y5)
|
Laba bersih
ROE = x 100%
Total ekuitas
|
Rasio
|
5. Hasil penelitian
1. variabel independen Corporate
Governance berpengaruh secara signifikan terhadap BOPO.
2. variabel independen Corporate
Governance berpengaruh secara signifikan terhadap CAR.
3. variabel independen Corporate
Governance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap LDR
4. variabel independen Corporate
Governance berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.
5. variabel independen Corporate
Governance berpengaruh secara signifikan terhadap ROE.
SARAN
Beberapa
saran dan rekomendasi dari peneliti antara lain:
1. bagi
peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperbanyak variabel yang digunakan
dalam mengukur penerapan GCG
2. menambah
jumlah sampel dan tahun yang ada
3. menggunakan indikator lain selain BOPO, CAR, LDR,
ROA, dan ROE
profitabilitas suatu perusahaan
sumber :